![]() |
woke up with this view |
Kata orang, jangan terlalu bahagia jika kita telah menemukan kenyamanan. Ku kira itu benar. Karena ketidak nyamanan akan membuat kita menjadi waspada. Waspada terhadap masalah yang mungkin kita hadapi which means membuat kita harus mempersiapkan diri lebih baik lagi. Kedengaran cliche. Indeed. Tapi hal hal klise inilah semua berawal.
Buat temen temen adik adikku yang masih merasakan ketidaknyamanan itu, smoga kita bisa sama sama memutuskan untuk bertahan, menghadapi, dan tidak lari.
Banyak sekali penyebab ketidaknyamanan -yang pastinya akan mempengaruhi perilaku seseorang-, misalnya karena tidak saling mengenal.
Tiba tiba teringat tentang pertanyaan seorang freshman yang menghampiri booth kami sewaktu OHU, mengajakku untuk berbicara sedikit lebih jauh dari keramaian...
"kak aku orangnya pemalu, kira kira aku bisa berkontribusi ga ya kak disini?"
(aku gak paham kontribusi sama malu apa hubungannya :(... Oh mungkin karena malu, dia takut tidak mampu melakukan pekerjaan yang membutuhkan interaksi dengan orang lain, karena bisa jadi malu berkenalan, jadi sungkan, akhirnya mengerjakan hal sendiri, merasa terbebani sendiri, dan lari)
Lalu aku menjawab dengan ke-soktauan-ku. Dan akhirnya dia berani mendaftarkan diri.
Jadilah weekend kemarin aku dan teman teman mengadakan malam keakraban yang bertujuan untuk menghilangkan salah satu penyebab ketidaknyamanan: tidak saling mengenal. Jadi mau nyaman atau engga itu emang pilihan, dan diikuti konsekuensi logis yang harus dilakukan, misalnya berkenalan.
Sebenarnya acaranya default acara keakraban tapi at least we tried. Thanks to my super ketua divisi: atm dan andre buat segala ide dan tenaganya.
1. Tiba di villa, gabut karokean, nonton video, nunggu anak2 yang lain sampai.
2. Pembagian tim untuk masak memasak
Karena sebagian besar anggota nya adalah cowo, alhamdulillah segi tenaga untuk menyalakan arang dan menghabiskan makanan sangat tidak kurang. Percayalah bahwa menyalakan arang hingga bara nya muncul tidak lah mudah :")) mungkin kita menghabiskan waktu hingga 2 jam untuk membuat pembakaran siap untuk digunakan.
Karena daging yang dibeli hingga 1 kg dan kapasitas pembakar tidak terlalu besar, maka kita membakar dengan bertukar kloter hingga setengah 1 pagi. LOL.
![]() |
yang tua testing dulu makanannya |
![]() |
hampir 2 jam baru bisa masak |
3. Tidur
Dari sekian banyak makrab yang aku ikuti selama kuliah, tidur pada makrab ini yang terbaik.
4. Masak lagi
![]() |
salah satunya |
5. Games
![]() |
terlihat seru |
6. Balik...
![]() |
last men standing nih kalo kata ojan |
Yah sekian kuliah dari upik sore ini, upik yang lagi males banget baca slide ID padahal minggu depan harus UAS. Bilang 10 aja mau nge blog, nyatanya ini udah 40 menit lewat