Sharing hari ini benar benar membuatku terpelatuk.
Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan kondisi balance dalam kerja dan keluarga?
Mungkin sebagian orang akan berpendapat bahwa waktu yang cukup untuk keluarga adalah suatu kunci. Karena dengan adanya waktu, akan ada kesempatan untuk:
Lets make it clear.
Misal jam 17.15 baru keluar kantor, kondisi terbaik nya jam 19.00 baru sampe rumah, sedangkan misal rata2 orang sudah mulai tidur jam 21.00.
Lalu, jika hanya waktu yang cukup yang menjadi parameter, apakah kondisi tersebut sudah bisa kita kategorikan dalam kondisi balance?
Belum lagi jika ada sekelompok orang yang berdalih bahwa pekerjaannya tak mungkin membiarkannya untuk pulang jam 17.00, maka kepada sebagian orang itu (dimana aku juga pernah memiliki sudut pandang seperti itu) harus kuingatkan bahwa kita harus berhenti untuk menyalahkan faktor yang tidak dapat kita kendalikan dan fokus kepada faktor yang bisa kita kita kendalikan seperti kinerja kita sendiri.
Kembali ke pertanyaan sebelumnya, mungkin akan ada 3 pilihan jawaban yang tersedia yaitu;
Namun kepada mereka yang memilih opsi 1 atau 3, yang masih mau berjuang mencari opsi solusi, mari kita lanjutkan diskusi ini.
Bahwa ada poin bernama "kualitas" yang lebih penting dari waktu yang cukup.
Karena tidak ada batasan dari adjektiva cukup, sedangkan masih bisa dibuat adanya batasan untuk suatu hal dengan kualitas baik.
Adanya batasan ini membuat semuanya menjadi countable, lebih jelas warnanya, ga terlalu abu abu untuk diusahakan.
Kasarnya nih ya, walaupun kita punya waktu yang berlebih tapi waktunya ga berkualitas kan sama aja
Batasan harus didefinisikan sendiri, dan jangan mendefinisikannya berdasarkan kondisi orang lain. We define our own definition.
Maka kesimpulannya adalah selalu ada konsekuensi dari pilihan yang kita ambil dan selalu ada solusi yang bisa kita temukan untuk mengurangi keparahan konsekuensi tersebut.
Keep fighting buat kita yang sedang merancang ulang plan hidup ☺️
Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan kondisi balance dalam kerja dan keluarga?
Mungkin sebagian orang akan berpendapat bahwa waktu yang cukup untuk keluarga adalah suatu kunci. Karena dengan adanya waktu, akan ada kesempatan untuk:
- berinteraksi
- membentuk culture keluarga,
- membangun komunikasi yang intimate di dalam keluarga itu sendiri.
Lets make it clear.
Misal jam 17.15 baru keluar kantor, kondisi terbaik nya jam 19.00 baru sampe rumah, sedangkan misal rata2 orang sudah mulai tidur jam 21.00.
Lalu, jika hanya waktu yang cukup yang menjadi parameter, apakah kondisi tersebut sudah bisa kita kategorikan dalam kondisi balance?
Belum lagi jika ada sekelompok orang yang berdalih bahwa pekerjaannya tak mungkin membiarkannya untuk pulang jam 17.00, maka kepada sebagian orang itu (dimana aku juga pernah memiliki sudut pandang seperti itu) harus kuingatkan bahwa kita harus berhenti untuk menyalahkan faktor yang tidak dapat kita kendalikan dan fokus kepada faktor yang bisa kita kita kendalikan seperti kinerja kita sendiri.
Kembali ke pertanyaan sebelumnya, mungkin akan ada 3 pilihan jawaban yang tersedia yaitu;
- bisa
- tidak bisa
- masih bisa diusahakan
Namun kepada mereka yang memilih opsi 1 atau 3, yang masih mau berjuang mencari opsi solusi, mari kita lanjutkan diskusi ini.
Bahwa ada poin bernama "kualitas" yang lebih penting dari waktu yang cukup.
Karena tidak ada batasan dari adjektiva cukup, sedangkan masih bisa dibuat adanya batasan untuk suatu hal dengan kualitas baik.
Adanya batasan ini membuat semuanya menjadi countable, lebih jelas warnanya, ga terlalu abu abu untuk diusahakan.
Kasarnya nih ya, walaupun kita punya waktu yang berlebih tapi waktunya ga berkualitas kan sama aja
Batasan harus didefinisikan sendiri, dan jangan mendefinisikannya berdasarkan kondisi orang lain. We define our own definition.
Maka kesimpulannya adalah selalu ada konsekuensi dari pilihan yang kita ambil dan selalu ada solusi yang bisa kita temukan untuk mengurangi keparahan konsekuensi tersebut.
Keep fighting buat kita yang sedang merancang ulang plan hidup ☺️
0 komentar