The Untold
A Blog By Sevina
CATEGORY >
Setelah 2 bulan kerja,  aku baru sadar kalo kebiasan being too phlegmatic itu juga ga baik.
Sebagai gambaran, kekurangan seorang plegmatis adalah indecisive and submissive
sebenarnya, jadi plegmatis itu ga salah. Karena si koleris pasti butuh si plegmatis, untuk membuat keseimbangan dalam ritme yang ingin dibuat oleh si koleris
.
Entah bagaimana mulainya, semenjak smp jenis perlombaan yang kuikuti bukanlah olimpiade mapel eksak, melainkan lomba debatt ilmiah. Yah walaupun namanya ilmiah, tapi ternyata tetap ada jiwa jiwa debater yang tumbuh, fortunately bisa memberikan bobot yang cukup untuk menyembangkn neraca hidupku yang terlalu berat ke bagian "damai, dan pengalah" ini.
Aku sangat senang.
Semua berlanjut hingga SMA. Aku masih bertahan menjadi si offensive phlegmatic. Hal tersebut dipertahankan saat menjadi waka ekstern pushed me to be more offensive (in a good way). Terbiasa menjadi second man di organisasi ini, mendorongku harus paham secara holistik kondisi dan posisi yang sedang kami hadapi. Pemahaman itu yang membuatku percaya diri dengan keputusan yang aku ambil dan bisa menjadi offensive disaat saat yang tepat.
Ibaratnya kalau dalam lomba debat, aku tau side mana yang aku pilih, dan argumen pendukung yang aku butuhkan semua sudah ku pegang.
Tahun berlalu, dan ketika masuk ke masa kuliah ternyata aku benar benar memiliki brand new days. Udah ga ada lagi ekspektasi orang yang bikin aku g boleh missed satu hal pun. Aku bebas define upik seperti apa yang ingin diperankan.
Dan tanpa sadar, alam bawah sadarku ingin membawa upik kembali ke nature nya. Upik yang menghindari konflik, upik yang totally plegmatis sanguinis pun kembali muncul. 5 tahun berlalu, BAAM sepertinya semuanya sudah terlanjur masuk kedalam dnaku. Ditranskripsi dan di translasi menjadi sebuah kode yang ga akan pernah meninggalkan jiwa ini.
Yah sedih sih memang. Aku butuh jiwa offensive ku akhir akhir ini.
But anyway, setelah menulis ini aku sadar, bahwa sebenernya sebenarnya nature seseorang ga akan pernah berubah. Upik yang plegmatis sudah ada dari dulu dan tetap ada hingga sekarang. Hanya saja sepertinya, upik masa SMP dan SMA sepertinya lebih paham tentang apa yang dia jalani saat itu daripada upik saat ini yang sedang meraba apa yang sedang dia lakukan. Jadi kalo dulu berani ngotot pastinya ya karena udah tau mana yang benar dan mana yang salah. Meanwhile sekarang, karena semua hal terasa baru, apabila ada masalah, maka perlu waktu tambahan untuk interlink masalah masalah lain, untuk initial impact assessment, dan lain lain, yang tentu saja harus dilakukan secepat mungkin, dan nyatanya belum bisa secepat itu. Sehingga berakhir menjadi seseorang yang submissive.
Tapi sebenernya, kalau ada niat pasti ada jalan kan? Jadi intinya adalah asalkan mau usaha lebih untuk mengetahui masalah dan kondisi ideal apa yang harus dicapai, maka seplegmatis2nya seseorang, dia akan bisa menjadi offensive jika itu memang dibutuhkan untuk mencapai sebuah kondisi yang peaceful (tentu saja ini tetap tujuan utamanya).
Semoga benih yang pernah tertanam dulu bisa kutemukan, dan menyelamatkan ku di dunia prfsinlism yang kejam ini. hahaahahahahahha.
Desclaimer being phlegmatic and sanguinis is never be an ultimate issue. we just need to adjust the level of tolerance we offer to others :) stay strong fellas
Sebagai gambaran, kekurangan seorang plegmatis adalah indecisive and submissive
sebenarnya, jadi plegmatis itu ga salah. Karena si koleris pasti butuh si plegmatis, untuk membuat keseimbangan dalam ritme yang ingin dibuat oleh si koleris
.
Entah bagaimana mulainya, semenjak smp jenis perlombaan yang kuikuti bukanlah olimpiade mapel eksak, melainkan lomba debatt ilmiah. Yah walaupun namanya ilmiah, tapi ternyata tetap ada jiwa jiwa debater yang tumbuh, fortunately bisa memberikan bobot yang cukup untuk menyembangkn neraca hidupku yang terlalu berat ke bagian "damai, dan pengalah" ini.
Aku sangat senang.
Semua berlanjut hingga SMA. Aku masih bertahan menjadi si offensive phlegmatic. Hal tersebut dipertahankan saat menjadi waka ekstern pushed me to be more offensive (in a good way). Terbiasa menjadi second man di organisasi ini, mendorongku harus paham secara holistik kondisi dan posisi yang sedang kami hadapi. Pemahaman itu yang membuatku percaya diri dengan keputusan yang aku ambil dan bisa menjadi offensive disaat saat yang tepat.
Ibaratnya kalau dalam lomba debat, aku tau side mana yang aku pilih, dan argumen pendukung yang aku butuhkan semua sudah ku pegang.
Tahun berlalu, dan ketika masuk ke masa kuliah ternyata aku benar benar memiliki brand new days. Udah ga ada lagi ekspektasi orang yang bikin aku g boleh missed satu hal pun. Aku bebas define upik seperti apa yang ingin diperankan.
Dan tanpa sadar, alam bawah sadarku ingin membawa upik kembali ke nature nya. Upik yang menghindari konflik, upik yang totally plegmatis sanguinis pun kembali muncul. 5 tahun berlalu, BAAM sepertinya semuanya sudah terlanjur masuk kedalam dnaku. Ditranskripsi dan di translasi menjadi sebuah kode yang ga akan pernah meninggalkan jiwa ini.
Yah sedih sih memang. Aku butuh jiwa offensive ku akhir akhir ini.
But anyway, setelah menulis ini aku sadar, bahwa sebenernya sebenarnya nature seseorang ga akan pernah berubah. Upik yang plegmatis sudah ada dari dulu dan tetap ada hingga sekarang. Hanya saja sepertinya, upik masa SMP dan SMA sepertinya lebih paham tentang apa yang dia jalani saat itu daripada upik saat ini yang sedang meraba apa yang sedang dia lakukan. Jadi kalo dulu berani ngotot pastinya ya karena udah tau mana yang benar dan mana yang salah. Meanwhile sekarang, karena semua hal terasa baru, apabila ada masalah, maka perlu waktu tambahan untuk interlink masalah masalah lain, untuk initial impact assessment, dan lain lain, yang tentu saja harus dilakukan secepat mungkin, dan nyatanya belum bisa secepat itu. Sehingga berakhir menjadi seseorang yang submissive.
Tapi sebenernya, kalau ada niat pasti ada jalan kan? Jadi intinya adalah asalkan mau usaha lebih untuk mengetahui masalah dan kondisi ideal apa yang harus dicapai, maka seplegmatis2nya seseorang, dia akan bisa menjadi offensive jika itu memang dibutuhkan untuk mencapai sebuah kondisi yang peaceful (tentu saja ini tetap tujuan utamanya).
Semoga benih yang pernah tertanam dulu bisa kutemukan, dan menyelamatkan ku di dunia prfsinlism yang kejam ini. hahaahahahahahha.
Desclaimer being phlegmatic and sanguinis is never be an ultimate issue. we just need to adjust the level of tolerance we offer to others :) stay strong fellas
Banyak orang yang sibuk untuk menemukan definisi bahagia.
Banyak orang yang berusaha untuk mengejar bahagiany.
Lalu, setelah menemukan bahagianya, dan membuat mereka bahagia.... bahagia itu pun pergi, dan duka lah yang datang untuk mengganti.
Jadi, apa benar itu bahagia yang mereka cari?
Ternyata, siklus ini akan terus berputar hingga akhirnya mereka sadar bahwa bahagia adalah tentang diri mereka sendiri.
-ckrg,kosan,balik dari lembur di sabtu pagi
Banyak orang yang berusaha untuk mengejar bahagiany.
Lalu, setelah menemukan bahagianya, dan membuat mereka bahagia.... bahagia itu pun pergi, dan duka lah yang datang untuk mengganti.
Jadi, apa benar itu bahagia yang mereka cari?
Ternyata, siklus ini akan terus berputar hingga akhirnya mereka sadar bahwa bahagia adalah tentang diri mereka sendiri.
-ckrg,kosan,balik dari lembur di sabtu pagi
Kadang suka tiba tiba kepikiran, semua nikmat yang kita punya ini beneran nikmat atau sebenarnya ini adalah cobaan?
Alhamdulillah,
Punya keluarga sehat sehat, tentram, damai
Punya banyak relasi
Punya fisik sehat
Punya orang orang yang peduli sama kita
Punya kesempatan kuliah dan kerja di tempat yang oke
dan pasti masih banyak lagi
ini beneran nikmat atau malah sebuah cobaan?
dulu aku pernah baca tentang sebenarnya apa sih yang bisa membedakan nikmat dan cobaan. 1 hal yang bisa membedakannya adalah... side effectnya. Coba kita lihat lagi, benar ga hal hal yang kita terima tadi membuat kita semakin dekat sama Allah, atau sebaliknya?
misalnya, ternyata my over anxiety (temen temen deket kuliahku pasti tau) ini membuat aku sadar kalau ga ada salahnya berusaha lebih banyak agar ibadah jadi lebih baik. entah ternyata lebih baik atau tidak, at least i tried my best dan aku tau Allah pasti tau aku sedang berusaha. (Walaupun berandai andai itu temennya syaitan, tapi kali ini aku cheating) Seandainya Allah ga beri aku this over-anxiety feeling ini, mungkin aku ga pernah tau nikmat nya diberi paksaan dan kemudian menjadi sadar bahwa ibadah lah hal terpenting dalam hidup ini. Suka terenyuh banget kalo inget inget, the way Allah remind me :"
Yaaah, at last aku tahu. kita ga boleh suudzon.
Happy weekend
Alhamdulillah,
Punya keluarga sehat sehat, tentram, damai
Punya banyak relasi
Punya fisik sehat
Punya orang orang yang peduli sama kita
Punya kesempatan kuliah dan kerja di tempat yang oke
dan pasti masih banyak lagi
ini beneran nikmat atau malah sebuah cobaan?
dulu aku pernah baca tentang sebenarnya apa sih yang bisa membedakan nikmat dan cobaan. 1 hal yang bisa membedakannya adalah... side effectnya. Coba kita lihat lagi, benar ga hal hal yang kita terima tadi membuat kita semakin dekat sama Allah, atau sebaliknya?
misalnya, ternyata my over anxiety (temen temen deket kuliahku pasti tau) ini membuat aku sadar kalau ga ada salahnya berusaha lebih banyak agar ibadah jadi lebih baik. entah ternyata lebih baik atau tidak, at least i tried my best dan aku tau Allah pasti tau aku sedang berusaha. (Walaupun berandai andai itu temennya syaitan, tapi kali ini aku cheating) Seandainya Allah ga beri aku this over-anxiety feeling ini, mungkin aku ga pernah tau nikmat nya diberi paksaan dan kemudian menjadi sadar bahwa ibadah lah hal terpenting dalam hidup ini. Suka terenyuh banget kalo inget inget, the way Allah remind me :"
Yaaah, at last aku tahu. kita ga boleh suudzon.
Happy weekend
Hai bloggy, it has been a while ya not to write any updates about my wonderful life.
Anyway, its already 1,5 months passed after i graduate from my college. Everything was so perfect if i want to always be grateful for every single things happen in my life now :")
Being grateful has been my the hardest issue for the last 5 years. Surrounded by a very competitive and ambitious environment is driving me crazy yet encouraging me to be a better person, in consecutive. So, the things that i always keep to make me still sane is being grateful itself. And i think it really works.
At one day, in the middle of my job-craziness, i took a break in the mosque at my office, doing asar prayer, and unconsciously, my mind remind me about the cool things.
U have done your best kok sev, u did that. Dont blame yourself too much and bring the negativeness for yourself. Thank God for everything and increase your ambition at doing good things after all.
And my life getting better for one second.
At another day, i feel so burdened for many things, then my mind remind me
there must be at least one people try to be in this position, sev. Just bear the pain sev! 
Or at one other day, i feel like "it must be nice being X, it must be nice being Y" so on, and so on. 
Are you sure do you want to be them? will u still remember Allah better than now if u have better and safer condition? Its better to be in the condition that push u to always remember Allah in every breath that u take :") instead of vice versa.
I have to remember that i live my life once, i have to define my own success and happiness myself. its not because what people might think about my achievements, yet it is because i have to make my own milestones as many as i can.
Feature:
I capture my writings from 2011, when i am guessing why time flies really fast. and BAM... Now i really have passed those things i have mentioned : being 12th grader, go to college, graduate,seek for jobs, and live independently.
Time indeed flies really fast, so maybe in some blinks of eyes, i will see myself using my sunting, having the brand new days, make up my own house, do my master degree, feeding the kids, and another milestone that i look forward to.
Ckrg (my new hometown)
04 Nov 18
me in the middle of laziness do my task
Walaupun kuliah di bandung, jangan tanyakan apa yang ada di bandung, karena akupun ga tau. Mungkin aku sudah berulang kali bilang, kalau aku ga kemana mana selama kuliah kecuali itu acara hmf, mwa wm, ukm, oskm LOL yang pastinya lokasi terjauh nya adalah lokasi tempat pelantikan atau semacamnya wkwkwkw, dan misal ada temen yang berkunjung ke bandung plus minta ditemenin halan halan.
Jadi selagi ada squad jalan jalan ini ke Bandung, harus kumanfaatkan sejauh mungkin untuk tour d bndg in my injury time (karena sebentar lagi harus cabut kan ya). So here we are di cikoolee.. Aku baru tau kalo disini sempat beberapa kali jadi venue acara musik gitu, duh ga kebayang lagi gimana ademnya, dengerin musik dibawah pohon pinus dan dinginnya banduung.
![]()  | 
| tuan dan nyonya | 
![]()  | 
| agak gemes warna tasnya g matching, tapi ga bawa tas lagi ke hotel T.T | 
![]()  | 
| family picture | 
Lagi lagi semua bermula dari ke impulsifan seusai tes kerja, ingin pergi, tapi tak tega untuk meminta lebih banyak uang ke orang tua, hik hiks, akhirnya aku menemukan alasan win win untuk pergi jogja: job faiir yeayyy...
Hari itu, kamis pagi, pagi dimana dalam 2 jam kemudian aku dan ulvah akan melakukan ujian kerja, aku menawarkan ulvah untuk pergi ke jogja. Setelah ulvah setuju, aku segera memesan tiket terpisah dengan ulvah. Dan ternyata hal itu membawa ke keberuntungan karena dalam ujian tersebut aku dan ulvah sama sama lolos ke tahap berikutnya namun mendapatkan jadwal wawancara pada hari yang berbeda (aku mendapat giliran di hari yang sama, ulvah keesokan harinya). Akhirnya aku melakukan perjalanan ini sendirian.
Mungkin emang takdirnya halan halan sendiri kali ya wkwkwkwk.
![]()  | 
| Sebenernya masih banyak banget artworks disekitar taman sari, tapi sayang g semua aku ambil | 
![]()  | 
| matahari sore dan runtuhan candi candi :" cantik | 
![]()  | 
| Anyway aku mau pamer jaket ini dong, jaket kelas olim SMAGA. kukira udah ilang ternyata ada di uci. Coba perhatikan ikon di belakang itu adalah ikon ikon mapel olimpiade :")) kurang ambis apa coba | 
![]()  | 
| Bole narcis sikit lah yaa | 
Anyway, ke jogja ga lengkap kalo ga makan gelato. Dimana lagi dapet gelato 25 rb 2 scoop di proper place HAHAHAHAHA
![]()  | 
| Cocoknya dikasih tambahan tulisam judul judul FTV | 
![]()  | 
| Gelato favoritmeee | 
Makasih jogja masih banyak banget tempat yang harus didatangi!
![]()  | 
| Apresiasi terbesar untuk uci | 
![]()  | 
| uci yang masakin, nyuciin baju, bahkan bawain motor | 
- 
														This blog is to provide you with daily ideas and share my personal experience
 - 
														Hi, my name is Sevina. I'm a half time student, yet a full time joyful seeker.
 
												eseeviena
author of the websiteArchive
- 
        ► 
      
2023
(3)
- ► April 2023 (3)
 
 
- 
        ► 
      
2022
(1)
- ► Februari 2022 (1)
 
 
- 
        ► 
      
2021
(6)
- ► Desember 2021 (1)
 
- ► April 2021 (1)
 
- ► Januari 2021 (4)
 
 
- 
        ► 
      
2020
(17)
- ► Desember 2020 (1)
 
- ► Oktober 2020 (2)
 
- ► September 2020 (2)
 
- ► Agustus 2020 (9)
 
- ► Februari 2020 (1)
 
- ► Januari 2020 (2)
 
 
- 
        ► 
      
2019
(7)
- ► Desember 2019 (2)
 
- ► November 2019 (2)
 
- ► September 2019 (2)
 
 
- 
        ▼ 
      
2018
(28)
- ▼ Desember 2018 (3)
 
- ► Maret 2018 (2)
 
- ► Februari 2018 (3)
 
- ► Januari 2018 (2)
 
 
- 
        ► 
      
2017
(42)
- ► Desember 2017 (4)
 
- ► November 2017 (5)
 
- ► Oktober 2017 (2)
 
- ► September 2017 (5)
 
- ► Agustus 2017 (9)
 
- ► April 2017 (2)
 
- ► Maret 2017 (2)
 
- ► Februari 2017 (4)
 
- ► Januari 2017 (2)
 
 
- 
        ► 
      
2016
(44)
- ► Desember 2016 (5)
 
- ► November 2016 (2)
 
- ► Oktober 2016 (2)
 
- ► Agustus 2016 (8)
 
- ► April 2016 (3)
 
- ► Maret 2016 (10)
 
- ► Februari 2016 (4)
 
 
- 
        ► 
      
2014
(6)
- ► Oktober 2014 (1)
 
- ► September 2014 (2)
 
 
- 
        ► 
      
2013
(8)
- ► Agustus 2013 (2)
 
- ► April 2013 (1)
 
- ► Maret 2013 (5)
 
 
- 
        ► 
      
2012
(15)
- ► Agustus 2012 (1)
 
- ► Februari 2012 (3)
 
- ► Januari 2012 (9)
 
 
- 
        ► 
      
2011
(23)
- ► Desember 2011 (4)
 
- ► November 2011 (3)
 
- ► Maret 2011 (2)
 
- ► Februari 2011 (8)
 
- ► Januari 2011 (6)
 
 
- 
        ► 
      
2010
(44)
- ► Desember 2010 (14)
 
- ► Oktober 2010 (8)
 
- ► September 2010 (6)
 
 
Labels
latest posts
latest comments
Diberdayakan oleh Blogger.
if u want please follow :)
Cari Blog Ini
Labels
Popular
- 
Thou, after knowing this blog, how could u differentiate which one is called 'finding ur attention' and a 'truly care' ? I u...
 - 
"oh pleaseeeee,Ini bukan karena cerpen itu kan? Ya aku suDah membacanya. ku pikir kau hanya terbawa suasana. di cerpen itu.. ellen.. en...
 - 
Jangan tanyakan bagaimana caranya, intinya kita harus percaya bahwa Dreams do come true (with effort). Yang harus dicatat adalah, hi...
 





















































